Raja Jalanan


Ritual Jalanan Anak Muda
                                                                                                                                     By Olga Agusvina

               Balapan,sebuah ritual jalan yang tak asing. Kegiatan yang membuat jalan bagai monster yang menjadikan para pengendara alat transportasi sebagai mangsa empuk. Tapi,mengetahui hal seperti ni banyak kerugiannya, siswa-siswa yang mengendarai sepeda motor malah tak jera .justru para siswa akan tancap gas hingga kecepatan kendaraan bermotornya di atas normal.apalagi sering terdengar kabar balap malam sering dipelopori oleh para penerus bangsa yang masih berseragam abu-abu. Bukankah seharusnya para siswa berhati-hati karena masa depannya masih terhampar luas ?tapi kenapa siswa Indonesia malah asyik kebut-kebutan setiap berangkat dan pulang sekolah tanpa peduli akan keselamatan.
              Masa remaja merupakan masa-masa labil bagi seorang manusia.Mengejar trend merupakan kebiasaan generasi muda yang masih sibik mencari jati diri yang masih terpendam. Tapi,sesungguhnya jati diri bias ditemukan lewat belajar.
              Kecenderungan setiap insane yang masih mencari jati diri menginginkan jati dirinya bagus.Tapi,hal-hal buruk masih saja dilakoni seperti berbalap-balap ria .Padahal,pada dasarnya balapan justru akan membawa dampak buruk pada sikap-sikap remaja.Buktinya geng nero yang pernah marak ditampilkan di televise juga berawal dari kendaraan bermotor . Serta banyak remaja yang kecanduan narkoba dan miras karena balap malam.
              Berkaitan dengan ketidak tertiban yang terjadi di Indonesia dalam berkendaraan sesungguhnya para Polantas juga bertanggung jawab. Siswa yang sering berbalaban terkadang tidak memiliki SIM atau mungkin siswa yang seharusnya bulum cukup umur untuk memiliki SIM. Polisi seharusnya memikirkan masa depan para siswa yang membuat SIM secara illegal, apakah baik untuknya atau tidak. Bahkan pembuatan SIM untuk anak dibawah umur malah tak menggunakan tes. Lalu apa gunanya SIM kalau sesungguhnya para penggunanya tak mengerti tata cara yang baik untuk berkendara.
             Selain itu masih banyak cara yang bias kita tiru dari Negara lain. Di luar negeri ,sekolah-sekolah rela menyediakan kendaraan(bus sekolah) untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Juga banyak sekolah yang menerapkan sistim asrama.Tapi, di Indonesia tercinta hal ini masih merupakan hal yang aneh. Andai Indonesia mau menerapkan progam seperti ini,mungkin kecelakaan yang terjadi pada siswa bias diminimalkan dan tak terlalu beresiko terhadap masa depan bangsa yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar ya........?!!

top